PENGERTIAN TASAWUF
Yaitu bersungguh-sungguh (dalam berbuat baik) dan
meninggalkan sifat-sifat tercela (Lihat kitab Iyqo-zhul Himam halaman 7).
Aslinya Tasawuf (yaitu jalan tasawuf) adalah tekun
beribadah, berhubungan langsung kepada ALLAH, menjauhi diri dari kemewahan dan
hiasan duniawi, Zuhud (tidak suka) pada kelezatan, harta dan pangkat yang
diburu banyak orang, dan menyendiri dari makhluk di dalam kholwat untuk
beribadah (Lihat kitab Zhuhrul Islam IV-Halaman 151).
Adapun batasan tasawuf adalah : Maka berkata Junaed :
yaitu bahwa kebenaran mematikanmu dari dirimu dan kebenaran tersebut
menghidupkanmu dengan kebenaran tersebut. Dan ia berkata juga : Adalah kamu
bersama ALLAH tanpa ketergantungan. Dan dikatakan : Masuk pada segala ciptaan
yang mulya dan keluar dari segala ciptaan yang hina. Dan dikatakan : Yaitu
akhlak mulia yang tampak pada zaman yang mulia beserta kaum yang mulia. Dan
dikatakan : Bahwa kamu tidak memiliki sesuatu dan sesuatu itu tidak memiliki
kamu. Dan dikatakan : Tasawuf itu dibangun atas 3 macam : (1) Berpegang dengan
kefakiran dan menjadi fakir (2) kenyataan berkorban dan mementingkan orang lain
(3) Meninggalkan mengatur dan memilih (Lihat kitab Iyqo-zhul Himam halaman 4).
PENGERTIAN ILMU HIKMAH
Ilmu hikmah adalah sebuah ilmu kebatinan dengan metode
zikir dan doa, adakalanya juga dengan mantra berbahasa Arab atau campuran
tetapi tidak bertentangan dengan akidah dan syari’at Islam, ditujukan untuk
urusan duniawi seperti kekebalan, pangkat, karir, perjodohan, pengasihan dan
lain-lain.
TATA CARA MENGUASAI TASAWUF
Maka wajiblah beramal dengan Islam, Maka tidak ada
tasawuf kecuali dengan fiqih, karena kau tidak mengetahui hukum-hukum ALLAH
Ta’ala yang lahir kecuali dengan fiqih. Dan tidak ada fiqih kecuali dengan
tasawuf, karena tidak ada amal dengan kebenaran pengarahan (kecuali dengan
tasawuf). Dan juga tidak ada tasawuf dan fiqih kecuali dengan Iman, karena
tidaklah sah salah satu dari keduanya (fiqih dan tasawuf) tanpa iman. Maka
wajiblah mengumpulkan ketiganya (iman, fiqih, tasawuf) . (Lihat kitab Iyqo-zhul
Himam halaman 5).
Imam Malik berkata : Barangsiapa bertasawwuf tapi tidak
berfiqih maka dia telah kafir zindiq (pura-pura beriman), dan barangsiapa yang
berfiqih tapi tidak bertasawuf maka dia telah (berdosa) dan barangsiapa yang
mengumpulkan keduanya (fiqh dan tasawwuf) maka dia telah benar. (Lihat kitab
Iyqo-zhul Himam halaman 6).
Jadi Tasawwuf itu harus melalui Iman (akidah), Islam
(syari’ah) dan Ihsan (Hakikat). Atau amal Syari’ah, Thoriqoh dan Hakikah. Maka
Syari’ah adalah menyembah ALLAH, Thoriqoh adalah menuju ALLAH, dan Hakikah
adalah menyaksikan ALLAH. Atau Syari’ah itu untuk memperbaiki lahiriah,
Thoriqoh untuk memperbaiki bathiniah (hati), dan Hakikah untuk memperbaiki Sir
(Rahasia diri). Memperbaki anggota tubuh dengan 3 perkata : Taubat, Taqwa dan
Istiqomah. Dan memperbaiki hati dengan 3 perkara : Ikhlas, jujur dan tenang.
Dan memperbaiki Sir (Rahasia Diri) dengan 3 perkara : Muroqobah (saling
mengawasi antara diri dan ALLAH), Musyahadah (saling menyaksikan antara diri
dan ALLAH), dan Ma’rifah (Mengenal ALLAH secara mutlak dan jelas).(Lihat kitab
Iyqo-zhul Himam halaman 11).
Harus melalui Ikhlas tingkat tertinggi (Khowwasul
Khowwash). Dan ikhlas itu ada 3 derajat : (1) Derajat Awam (umumnya manusia)
(2) Khowwash (3) Khowwasul Khowwash. Maka (1) ikhlasnya orang awam yaitu
mengeluarkan makhluk dari beribadah kepada ALLAH beserta mencari bagian-bagian
dunia dan akhirat. seperti menjaga badan, harta, keluasan rizki, perdagangan
dan yang indah dipandang (2) Ikhlasnya Khowwash adalah mencari bagian akhirat
tanpa mencari bagian dunia. (3) Dan ikhlasnya Khowwashul Khowwash adalah mengeluarkan
bagian-bagian semuanya (dunia dan akhirat). Maka ibadah mereka adalah
sebenar-benar penyembahan, dan melaksanakan tugas-tugas dari ALLAH, atau cinta
dan rindu melihat-Nya. Sebagaimana dikatakan oleh Ibnul Faridh: “Bukanlah
permintaanku berupa surga jannatun na’im, hanya saja aku mencintai surga untuk
melihat-Mu” (Lihat kitab Iyqo-zhul Himam halaman 31-32).
TATA CARA MENGUASAI ILMU HIKMAH
Dengan puasa, zikir/wirid, amalan, doa, membaca ayat-ayat
Qur’an, dengan mantra, sya’ir-syair yang dibuat para Ulama Hikmah atau yang
didapat dari ilham para Ulama Hikmah atau dari ilham Ahli Tasawuf dan lain-lain
TUJUAN TASAWWUF
Tujuannya adalah Ma’rifatullah (mengenal ALLAH secara
mutlak dan lebih jelas)
TUJUAN HIKMAH
Tujuannya masalah duniawi seperti kekebalan, kesaktian,
pengasihan, jodoh, ramalan, pengobatan, kerejekian dan lain-lain
KEKUATAN LUAR BIASA
Kekuatan luar biasa ilmu hikmah termasuk kekuatan luar
biasa Hissiah (panca indera/lahiriah) seperti berjalan di atas air, terbang di
udara, melipat bumi, menimbulkan air, menarik makanan, tampaknya kegaiban dan
lain-lain. Dan kekuatan luar biasa ahli tasawwuf adalah Hakikah / Ma’nawiyyah
(sebenar-benarnya karomah) yaitu istiqomahnya (kontinyu) seorang hamba kepada
Tuhannya dalam lahir dan bathin. Terbukanya hijab dari hatinya sehingga
mengenal jelas Tuhannya. menguasai dirinya dan berbeda dengan hawa nafsunya,
kuat yakinnya dan diamnya, tenang dengan ALLAH. (Lihat kitab Iyqo-zhul Himam
halaman 317).
Imam Ibnu ‘A-tho-illah berkata : Seringkali ALLAH memberi
rizki karomah (kekeramatan) pada orang yang tidak sempurna isqomahnya. (Lihat
kitab Iyqo-zhul Himam halaman 317).
Yang diambil pelajaran oleh Ahli Tahqiq (Ahli Tasawwuf
sejati) adalah jangan mencari karomah Hissiah ini dan jangan berpaling
kepadanya. Karena kadang tampak karomah Hissiah ini pada tangan orang yang
tidak sempurna istiqomahnya. Bahkan kadang tampak pada tangan orang yang tidak
ada istiqomah sama sekali, seperti para tukang sihir dan dukun. Dan kadang
tampak pada tangan-tangan Rahib (pendeta).Dan ini bukanlah karomah tapi
Istidroj. (Lihat kitab Iyqo-zhul Himam halaman 317).
Imam Abu Yazid Al Bustomi berkata : “Jika kamu melihat
seseorang yang diberikan karomah (kekeramatan) sehingga dia dapat terbang di
udara maka janganlah kamu tertipu dengannya sehingga kamu melihat bagaimana
kamu mendapatkan dia melaksanakan perintah dan menjauhi larangan, menjaga
batasan-batasan, dan melaksanakan syari’at” (Lihat kitab Risalah Qusyayriyyah
halaman 14 atau buku 40 Masalah Agama III halaman 38)
Sumber :
Kitab Iyqo-zhul Himam fii Syarhil Hikam cetakan dan
terbitan Al Haromain, Jeddah karangan Al ‘Arif Billah Ahmad bin Muhammad bin
‘Ajibah Al Husni.
CARA MENAJAMKAN MATA BATHIN
________________________________________
Seluruh kekuatan yang ada didunia ini, bersumber dari
kuasa Allah SWT. Segala usaha pencapaian manusia dalam meningkatkan konsentrasi
batinnya kepada Allah, akan memberikan konsesi yang besar berupa pengetahuan
dan kemampuan melebihi rata-rata orang lain.
Mata Batin atau dalam Istilah Tasawuf Al Bathinah merupakan Indera keenam yang
Allah berikan kepada setiap manusia, Mata Batin ibarat kaca yang dapat melihat
sesuatu (bercermin) atau ibarat pisau tumpul yang dapat diasah sampai tajam
sehingga dapat memotong sesuatu benda.
Setiap manusia mempunyai mata batin yang asal mulanya
Allah ciptakan bersih tanpa ada noda sedikitpun tetapi kemudian dinodai oleh
sifat-sifat buruk dan keduniawian.
Ketika kita masih kecil mata batin kita masih bersih
sehingga dapat melihat hal-hal yang ghoib dan mudah menangkap Ilmu Pengetahuan
dengan mudah tetapi setelah kita besar mata batin kita sudah ternodai oleh
sifat-sifat buruk dan keduniawian sehingga tidak dapat melihat lagi hal-hal
yang ghoib (tertutup), tempat mata hati adalah Qalbu ( hati nurani ) yang
selalu berubah setiap saat sesuai dengan perbuatan manusia sehari-hari jika
berbuat jahat akan lupa kepada Allah maka Qalbu itu menjadi kotor dan jika
berbuat baik atau berzikir Qalbu itu akan bersih kembali.
Dalam Hadist Nabi disebutkan : "Hati manusia itu
ibarat sehelai kain putih yang apabila manusia itu berbuat dosa maka
tercorenglah / ternodailah kain putih tersebut dengan satu titik noda kemudian
jika sering berbuat dosa lambat-laun sehelai kain putih itu berubah menjadi
kotor / hitam". Jika hati nurani sudah kotor maka terkunci nuraninya akan
sulit menerima petunjuk dari Allah.
Ada Empat Tahapan Untuk Menajamkan atau Membersihkan Mata
Batin :
Pertama,
Mengosongkan hati dari sifat-sifat buruk seperti iri, dengki, benci, dan dari
sifat keduniawian.
Kedua,
Membuang daya khayal yang mengganggu keyakinan hati kemudian berpikir tentang
hal-hal yang ghoib yang kita ketahui.
Ketiga,
Mendawamkan ( Kontinue ) sholat dan berzikir pada malam hari karena kesepian
malam dapat menambah kekhusuk-an hati.
Keempat,
Meningkatkan Iman dan Kecintaan kepada Allah yaitu : mencintai Allah dari
segala-galanya selalu Munajad ( mohon pertolongan Allah ), dan Istikharoh (
meminta petunjuk dari Allah SWT )
________________________________________
LANGKAH-LANGKAH
MEMPERKUAT CAHAYA BATHIN
Ada beberapa langkah yang memiliki pengaruh positif
terhadap kecemerlangan Cahaya Batin manusia, yaitu :
>
1. Zikir
>
2. Do'a
>
3. Shalawat Nabi
>
4. Makanan Halal dan Bersih
>
5. Berpantang Dosa Besar
>
6. Berhati Ikhlas dan Berpantang
Tamak
>
7. Bersedekah ( Dermawan )
>
8. Mengurangi Makan dan Tidur
>
9. Zikir Kalimah Toyyibah
> 10.
Mengenakan Wewangian
Beberapa hal tersebut diatas apabila diamalkan, Insya
Allah seseorang akan memiliki cahaya/kekuatan batin yang kuat sehingga apa yang
terprogram dalam hati akan cepat terlaksana.
1. Z i k i r.
Zikir memiliki pengaruh yang kuat terhadap kecemerlangan
cahaya batin. Hati yang selalu terisi dengan Cahaya Zikir akan memancarkan Nur
Allah dan keberadaannya akan mempengaruhi perilaku yang serba positif.
Kebiasaan melakukan zikir dengan baik dan benar akan
menimbulkan ketentraman hati dan menumbuhkan sifat ikhlas. Hikmah zikir amatlah
besar bagi orang yang ingin membangkitkan kekuatan indera keenamnya ( batin ).
Ditinjau dari sisi ibadah, zikir merupakan latihan menuju Ikhlasnya hati dan
Istiqomah dalam berkomunikasi dengan Al Khaliq ( Sang Pencipta ).
Ditinjau dari
sisi kekuatan batin, zikir merupakan metode membentuk dan memperkuat Niat Hati,
sehingga dengan izin Allah SWT, apa yang terdapat dalam hati, itu pula yang
akan dikabulkan oleh Allah SWT. Dengan kata lain, zikir memiliki beberapa
manfaat, diantaranya : Membentuk, Memperkuat Kehendak, Mempertajam Batin,
sekaligus bernilai Ibadah.
Dengan zikir
berarti membersihkan dinding kaca batin, ibarat sebuah bohlam lampu yang
tertutup kaca yang kotor, meyebabkan cahaya-sinarnya tidak muncul keluar secara
maksimal. Melalui zikir, berarti membersihkan kotoran yang melekat sehingga
kaca menjadi bersih dan cahaya-sinarnya bisa memancar keluar.
Sampai disini mungkin timbul suatu pertanyaan. Apakah
zikir memiliki pengaruh terhadap kekuatan batin? untuk menjawab pertanyaan ini,
kiranya perlu diketahui bahwa hal tersebut merupakan bagian dari karunia Allah
SWT.
Dalam sebuah Hadist. Bahwa dengan selalu mengingat Allah
menyebabkan Allah membalas ingat kepada seorang hamba-Nya "Aku selalu
menyertai dan membantunya, selama ia mengingat Aku" karena itu, agar Allah
senantiasa mengingat Anda, perbanyaklah mengingat-Nya dengan selalu berzikir.
2. Do'a.
Seseorang yang ingin memiliki kekuatan Rohani pada
dirinya, hendaklah memperbanyak do'a kepada orang lain, disamping untuk diri
sendiri dan keluarganya. Caranya, cobalah anda mendo'akan seseorang yang anda
kenal dimana orang itu sedang mengalami kesulitan.
Menurut para Ahli Hikmah, seseorang yang mendo'akan
sesamanya maka reaksi do'a itu akan kembali kepadanya, contohnya : Anda
mendo'akan si "A" yang sedang dirundung duka agar Allah berkenan
mengeluarkan dari kedukaan, maka yang pertama kali merasakan reaksi do'a itu
adalah orang yang mendo'akan, baru setelah itu reaksi do'anya untuk orang yang
dituju.
Karena itu semakin banyak anda berdo'a untuk kebaikan
sahabat, guru anda, orang yang dikenal / tidak dikenal, siapa pun juga, maka
akan semakin banyak kebaikan yang akan anda rasakan. Sebaliknya jika anda
berdo'a untuk kejelekan si "A" sementara si "A" tidak patut
di do'akan jelek maka reaksi do'a tersebut akan kembali kepada Anda. Contohnya
: Anda berdo'a agar si "A" jatuh dari sepeda motor, maka boleh jadi
anda akan jatuh sendiri dari sepeda motor, setelah itu baru giliran si
"A".
Tetapi dalam sebuah Hadist disebutkan, Seseorang yang
berdo'a untuk kejelekan sesamanya maka do'a itu melayang-layang di Angkasa,
jika orang yang dido'akan jelek itu orang zalim maka Allah SWT akan
memperkenankan do'anya, sebaliknya jika orang yang dituju itu orang baik-baik,
maka do'a itu akan kembali menghantam orang yang berdo'a.
Dari sini lalu timbul konsep "Saling Do'a men
Do'akan" seperti guru memberikan atau menghadiahkan do'a berupa surat Al
Fatehah kepada muridnya. Sebaliknya murid pun berdo'a untuk kebaikan gurunya.
Lalu siapa yang patut disebut guru?. Guru adalah orang yang memberikan
informasi pengetahuan akan suatu ilmu. Dimana ilmu itu selanjutnya kita amalkan
dan bermanfaat.
Dalam Hadist yang lain disebutkan bahwa do'a yang mudah
dikabulkan adalah do'a yang diucapkan oleh seorang sahabat Secara Rahasia,
Mengapa ?? ini disebabkan karena do'a itu diucapkan secara Ikhlas. Keikhlasan
memiliki nilai (kekuatan) yang sangat tinggi.
Karena itu perbanyaklah berdo'a atau mendo'akan sesama
yang sedang dirundung duka. Insya Allah reaksi dari do'a itu akan anda rasakan
terlebih dahulu, selanjutnya baru orang yang anda do'akan, semoga .
Di samping itu, mendo'akan seseorang memiliki nilai dalam
membentuk kepribadian lebih peka terhadap persoalan orang lain. Jika hal ini
dikaitkan dengan janji Allah ; Bahwa barang siapa yang mengasihi yang dibumi
maka yang dilangit akan mengasihinya, berlakulah hukum timbal balik. Siapa
menanam kebajikan ia akan menuai kebajikan juga, sebaliknya jika ia menanam
kezaliman maka ia pun akan menuai kezalimannya juga.
3. Shalawat Nabi.
Mungkin sudah sering/ pernah mendengar nasihat dari
orang-orang tua kita bahwa kalau ada bahaya, kita disarankan salah satunya
adalah untuk memperbanyak Shalawat kepada Nabi Muhammad SAW.
Konon dengan mendo'akan keselamatan kepada Nabi, Allah
SWT akan mengutus para malaikat untuk ganti mendo'akan keselamatan kepada orang
itu. Dalam beberapa hadist Rasullullah SAW banyak kita temukan berbagai
keterangan tentang Afdalnya bershalawat. Diantaranya : "Setiap do'a itu
Terdindingi, sampai dibacakan Shalawat atas Nabi ". (HR. Ad- Dailami).
Pada hadist yang lain yang diriwayatkan oleh Ahmad,
Nasa'I dan Hakim, Rasullullah SAW bersabda, "Barang siapa membaca Shalawat
untuk Ku sekali, maka Allah membalas Shalawat untuknya sepuluh kali dan
menanggalkan sepuluh kesalahan darinya dan meninggikannya sepuluh derajat
".
Yang
berkaitan dengan urusan kekuatan batin, terdapat dalam Hadist yang diriwayatkan
Ibnu Najjar dan Jabir, "Barangsiapa ber-Shalawat kepada Ku dalam satu hari
seratus kali, maka Allah SWT memenuhi seratus hajatnya, tujuh puluh daripadanya
untuk kepentingan akhiratnya dan tiga puluh lagi untuk kepentingan
dunianya".
Berdasarkan hadist-hadist itu, benarlah adanya jika
orang-orang tua kita menyuruh anak-anaknya untuk memperbanyak shalawat kepada
anak cucunya. Karena selain merupakan penghormatan kepada junjungannya juga
memiliki dampak yang amat menguntungkan dunia dan akhirat.
4. Makanan Halal dan Bersih
Seseorang
yang ingin memiliki kekuatan batin bersumber dari tenaga Ilahiyah harus
memperhatikan makanannya. Baginya pantang kemasukan makanan yang haram karena
keberadaannya akan mengotori hati. Makanan yang haram akan membentuk jiwa yang
kasar dan tidak religius. Makanan yang haram disini bukan hanya dilihat dari
jenisnya saja ( Misal ; Babi, bangkai, dll. ), tapi juga dari cara dan proses
untuk mendapatkan makanan tersebut.
Efek dari makanan
yang haram ini menyebabkan jiwa sulit untuk diajak menyatu dengan hal-hal yang
positif, seperti : dibuat zikir tidak khusuk, berdo'a tidak sungguh-sungguh dan
hati tidak tawakal kepada Allah.
Daging yang tumbuh
dari makanan yang haram selalu menuntut untuk diberi makanan yang haram pula.
Seseorang yang sudah terjebak dalam lingkaran ini sulit untuk melepaskannya,
sehingga secara tidak langsung menjadikan hijab atau penghalang seseorang
memperoleh getaran/ cahaya Ilahiyah.
Disebutkan, setitik makanan yang haram memberikan efek
terhadap kejernihan hati. Ibarat setitik tinta yang jatuh diatas kertas putih,
semakin banyak unsur makanan haram yang masuk, ibarat kertas putih yang banyak
ternoda tinta. Sedikit demi sedikit akan hitamlah semuanya.
Hati yang gelap menutupi hati nurani, menyebabkan tidak
peka terhadap nilai-nilai kehidupan yang mulia. Seperti kaca yang kotor oleh
debu-debu, sulitlah cahaya menembus nya. Tapi dengan zikir dan menjaga makanan
haram, hati menjadi bersih bercahaya.
Begitu halnya jika anda menghendaki dijaga para malaikat
Allah, jangan kotori diri anda dengan darah dan daging yang tumbuh dari makanan
yang haram. Inilah mengapa para ahli Ilmu batin sering menyarankan seorang
calon siswa yang ingin suatu ilmu agar memulai suatu pelajaran dengan laku
batin seperti puasa.
Konon, puasa itu bertujuan menyucikan darah dan daging
yang timbul dari makanan yang haram. Dengan kondisi badan yang bersih,
diharapkan ilmu batin lebih mampu bersenyawa dengan jiwa dan raga. Bahkan ada
suatu keyakinan bahwa puasa tidak terkait dengan suatu ilmu. Fungsinya hanya
untuk mempersiapkan wadah yang bersih terhadap ilmu yang akan diwadahinya.
5. Berpantang Dosa Besar
Berpantang melakukan dosa-dosa besar juga dalam upaya
membersihkan rohani. Di mana secara umum kemudian dikenal pantangan Ma-Lima
yaitu : Main, Madon, Minum, Maling dan Madat, yang artinya berjudi, zina,
mabuk-mabukan, mencuri dan penyalahgunaan narkotika.
Walau lima hal ini belum mencakup keseluruhan dosa besar
tetapi kelimanya diyakini sebagai biang dari segala dosa. Judi umpamanya,
seseorang yang sudah terlilit judi andaikan ia seorang pemimpin maka cendrung
korup dan hanya kecil kejujuran yang masih tersisa padanya.
Begitu halnya dengan perbuatan seperti zina,
mabuk-mabukan, mencuri, dan menyalahgunakan narkotika diyakini sebagai hal yang
mampu menghancurkan kehidupan manusia. Karena itu orang yang ingin memiliki
kekuatan batin yang hakiki hendaknya mampu menjaga diri dari lima perkara ini.
Seseorang yang sudah
" Kecanduan " satu diantara yang lima perkara ini bukan hanya
rendah di pandang Allah, di pandangan manusia biasa pun ikut rendah. Nurani
yang kotor menyebabkan do'a-do'a tidak terkabul.
Beberapa langkah apabila dilakukan secara konsekuen,
Insya Allah menjadikan manusia "Sakti" Dunia Akhirat. Getaran
batinnya kuat, ibarat voltage pada lampu yang selalu di tambah getarannya
sementara kaca yang melingkari lampu itu pun selalu di bersihkan melalui laku-laku
yang positif.
Hikmah suatu amalan ( bacaan ) biasanya terkait dengan
perilaku manusianya. Dalam hadistnya Turmudzi meriwayatkan, " Seseorang
yang mengucapkan Laa ilaha illallah dengan memurnikan niat, pasti dibukakan
untuknya pintu-pintu langit, sampai ucapannya itu dibawa ke Arsy selagi
dosa-dosa besar dijauhi ".
Hadist ini bisa ditafsiri bahwa suatu amalan harus
diimbangi dengan pengamalan. Adanya keselarasan antara ucapan mulut dengan
tindakan menyebabkan orang itu mencapai hakikatnya " Kekuatan-Kesaktian".
6. Berhati Ikhlas Berpantang Tamak
Seseorang
yang memiliki hati ikhlas, tidak rakus dengan dunia lebih memiliki kepekaan
dalam menyerap pelajaraan ilmu batin. Secara logika, orang yang berhati ikhlas
lebih mudah memusatkan konsentrasinya pada satu titik tujuan, yaitu persoalan
yang di hadapinya.
Disebutkan bahwa
orang yang berhati ikhlas diperkenankan Allah SWT untuk : Berbicara, Melihat,
Berpikir dan Mendengar bersama dengan Lidah, Mata, Hati dan Telinga Allah (
baca hadist Thabrani ).
Hati yang ikhlas
identik dengan ketiadaan rasa tamak. Orang yang memiliki sifat ikhlas dan tidak
tamak amat di sukai manusia. Rasullullah SAW pernah didatangi seorang sahabat
yang ingin meminta resep agar disukai Allah SWT dan disukai sesama manusia.
Rasullullah bersabda : " Jangan rakus dengan Harta Dunia, tentu Allah akan
menyenangimu, dan jangan tamak dengan hak orang lain, tentu banyak orang yang
menyenangi mu ".
Hadist ini
jika dikaitkan dengan kehidupan para spiritualis mereka memiliki power pertama
kali disebabkan karena kharismanya, jika seseorang itu banyak disukai sesamanya
maka apa yang di ucapkan pun akan di percaya. Sebaliknya walau orang itu berilmu
tinggi tetapi kalau tidak di sukai sesamanya maka apa yang di ucapkannya pun
tidak akan ada yang menggubris.
7. Bersedekah ( Dermawan )
Bersedekah
selain untuk tujuan ibadah sosial juga memiliki pengaruh terhadap menyingkirnya
bahaya. Banyak hadist membahas masalah sedekah berkaitan dengan tolak-balak.
Dengan banyak bersedekah, seseorang akan memperoleh limpahan rezeki dan
kemenangan.
Rasullullah SAW bersabda : "Wahai Manusia !!
Bertobatlah Kamu kepada Allah sebelum mati, segeralah Kamu beramal saleh
sebelum Kamu sibuk, sambunglah hubungan dengan Tuhanmu dengan memperbanyak
zikir dan memperbanyak amal sedekah dengan rahasia maupun terang-terangan.
Tuhan akan memberi Kamu rezeki, pertolongan dan kemenangan"( HR Jabir RA
).
Dalam kehidupan
bermasyarakat kita bisa melihat hikmah dari sedekah ini. Seseorang yang
memiliki jiwa dermawan amat di sukai sesamanya. Logikannya jika orang itu di
sukai banyak orang maka ia jauh dari bahaya.
Kisah nyata
terjadi pada suatu daerah. Dua orang yang sama-sama memiliki ilmu batin
memiliki kebun mangga. Ketika hampir musim panen, mangga dari seorang dermawan
itu tidak ada yang mencurinya, sebaliknya kebun mangga yang milik orang bakhil
itu banyak dicuri anak-anak muda.
Disnyalir,
pencurian itu terjadi karena unsur "Tidak Suka " dengan pemilik
kebun. Sedangkan anak-anak muda itu mengapa tidak mau mencuri kebun milik sang
dermawan, rata-rata mereka mengutarakan keengganannya " Ah dia orang baik
kok kita kerjain " katanya, nah anda ingin menang dan sakti dunia akhirat
?? perbanyaklah sedekah.
8. Mengurangi Makan dan Tidur
Sebuah laku
tirakat yang universal yang berlaku untuk seluruh makhluk hidup adalah puasa.
Ulat agar bisa terbang menjadi kupu-kupu harus berpuasa terlebih dahulu, ular
agar bisa ganti kulit harus puasa terlebih dahulu dan ayam agar bisa beranak
pun harus puasa terlebih dahulu.
Secara budaya
banyak hal yang dapat diraih melalui puasa. Orang-orang terdahulu tanpa
mempermasalahkan sisi ilmiahnya aktivitas puasa telah berhasil mendapatkan segala
daya linuwih atau keistimewaan melalui puasa yang lazim disebut tirakat.
Para spiritualis
mendapatkan Wahyu maupun Wisik ( Petunjuk ghoib melalui puasa terlebih dahulu
). Dan tradisi itu masih terus dilestarikan orang-orang zaman sekarang. Intinya
sampai kapanpun orang tetap meyakini dengan mengurangi makan dalam hal ini
adalah puasa, seseorang akan memperoleh inspirasi baru, intuisi.
Tradisi kita,
ketika secara budaya sudah tiada lagi tempat untuk bertanya, melalui puasa
seseorang bisa mendapatkan telinga yang baru dan ketika ia tak lagi mampu
berkata, dengan puasa seseorang mampu memperoleh mulut yang baru.
Secara logika, puasa adalah bentuk kesungguhan yang di
wujudkan melalui melaparkan diri. Hanya orang-orang yang sungguh-sungguh saja
yang sanggup melakukannya. Aktivitas ini jika ditinjau dari sisi ilmu batin,
menunjukan bahwa kesungguhan memprogram niat itu yang akan menghasilkan
kelebihan-kelebihan.
Hati yang diprogram dengan singguh-sungguh akan
menghasilkan seseuatu yang luar biasa. Karena itu dalam menempuh ilmu batin,
aktivitas puasa mutlak dibutuhkan. Karena didalam puasa itu tidak hanya
bermakna melaparkan diri semata. Lebih dari itu, berpuasa memiliki tujuan
manonaktifkan nafsu syaithoni.
Non aktifnya nafsu secara tidak langsung meninggikan
taraf spiritual manusia, sehingga orang-orang yang berpuasa do'a nya makbul dan
apa yang terusik dalam hatinya sering menjadi kenyataan.
Menurut Imam Syafi'i dengan berpuasa seseorang terhindar
dari lemah beribadah, berat badanya, keras hatinya, tumpul pikirannya dan
kebiasaan mengantuk. Dari penyelidikan ilmiah puasa diyakini memiliki pengaruh
terhadap kesehatan manusia.
Orang-orang terdahulu memiliki ketajaman mata batin dan
manjur Ilmu kanuragannya karena kuatnya dalam Laku Melek atau mengurangi tidur
malam hari. Bahkan burung hantu yang dilambangkan sebagai lambang ilmu
pengetahuan pun disebabkan karena kebiasannya
"Tafakur" pada malam hari.
Dalam filosofi ilmu batin, memperbanyak tafakur malam hari
menyebabkan seseorang memiliki "Mata Lebar", yaitu ketajaman dalam
melihat dan membaca apa-apa yang tersirat dibalik kemisterian alam semesta ini.
Bahkan ketika agama Islam datang pun membenarkan
informasi sebelumnya yang dibawa oleh agama lain. Hanya Islam yang
menginformasikan bahwa dengan ber-Tahajud ketika orang lain terlelap dalam
tidur, menyebabkan orang itu akan ditempatkan Allah SWT pada tempat yang
terpuji.
Pada keheningan malam terdapat berbagai hikmah. Melawan
"Nafsu" tidur menuju ibadah kepada Allah SWT dan dalam suasana hening
itu konsentrasi mudah menyatu. Saat inilah Allah SWT memberikan keleluasaan
kepada hamba-hamba-Nya guna memohon apa saja yang diinginkan.
Banyak para spiritualis yang memiliki keunikan dalam ilmu
batin bukan karena banyaknya ilmu dan panjangnya amalan yang di bacanya,
melainkan karena laku prihatin pada malam harinya. Insya Allah seseorang yang
membiasakan diri tafakur dan beribadah pada malam hari, maka Allah SWT akan
memberikan keberkahan dalam ilmu-ilmunya.
9. Zikir Kalimah Toyyibah
Ada hal-hal
yang tersembunyi dibalik zikir kalimah Toyyibah " La ilaha illallah "
pertama, zikir ini di sebut sebagai sebaik-baiknya zikir, berdasarkan hadist
riwayat Nasa'i, Ibnu Majjah, Ibnu Hibban, dan Hakim " Afdhaluzd dzikri La
ilaha Illallaahu " yang artinya : sebaik-baik zikir adalah La ilaha
illallah.
Kemudian pada hadist yang lain disebutkan bahwa dengan
zikir kalimah Toyyibah ini menyebabkan pintu langit terbuka, selagi yang
membaca kalimah itu orang yang menjauhi dosa-dosa besar. Sedangkan dengan
mengamalkan zikir kalimah ini, sepanjang zikir ini diamalkan secara tulus
ikhlas mengharap ridho Allah SWT, justru Allah yang akan mengatur potensi
manusia. Dalam hadist Qudsy tersurat : " Barang siapa disibukkan zikir
kepada-Ku sehingga tidak sempat memohon dari-Ku maka Aku akan memberikan yang
terbaik dari apa saja yang Ku berikan "
Artinya :
hikmah dari zikir kalimah Toyyibah itu, seseorang akan diberi karunia oleh
Allah SWT walau jenis karunia itu tidak di mintanya. Ini Yang disebut dengan
rezeki yang tak terduga-duga.
Hikmah lain, dari membiasakan diri berzikir kalimah
" La ilaha illallah ", secara tidak langsung berarti merekam kalimat
itu pada alam bawah sadar manusia. Seseorang dalam kondisi kritis, kalimat yang
reflek muncul dari alam bawah sadarnya adalah kalimat yang paling akrab dengan
lidah dan hatinya.
Maka, seseorang yang istiqomah dalam zikir kalimah "
La ilaha illallah ", bila saat sakaratul maut hendak menjemput, Insya
Allah kalimat itu yang akan muncul dari mulutnya. Dengan demikian berlakulah
janji Allah SWT bahwa seseorang yang diakhir hayatnya mengucapkan kalimat
" La ilaha illallah ", maka
sorgalah balasannya.
Menyimak hal-hal dibalik kalimah Toyyibah ini, ada dua
keuntungan yang bisa kita raih. Pertama keuntungan dunia berupa ketenangan hati
akibat bias dari aktivitas zikir, juga keuntungan dunia berupa datangnya
karunia yang dilimpahkan yang lebih baik dibanding hamba lain yang meminta.
Sedangkan pahala akhiratnya adalah menemui kematian dengan
Khusnul Khotimah. Semoga kita termasuk hamba-hamba Allah yang memperoleh
keuntungan dunia akhirat. Amin.
10. Memakai Wewangian
Kalau
kekuatan fisik seseorang di tentukan dari ototnya. Kekuatan ilmu batin
ditentukan dari roh. Memperkuat roh, salah satu caranya dengan wewangian.
Karena itu orang yang sedang mempelajari ilmu batin atau ingin melestarikan
kekuatan ilmu batin dalam jiwa raganya, ia di tuntut selalu mengenakan
wewangian.
Disebutkan, wewangian amat dibenci setan dan di sukai
para malaikat. Pengertian "Wangi " di sini bukan sekedar wangi karena
bau minyak wangi. Wangi yang hakiki adalah wanginya kepribadian, dan itu
berarti Ahlakul Karimah. Tentu saja, melengkapi antara syareat dan hakikat itu
seseorang memang disunahkan memakai wewangian sekaligus menghiasi diri dengan
Ahlak yang baik.
No comments:
Post a Comment